Wednesday, December 17, 2025

Khotbah (3) Minggu IV Adven - 21 Desember 2025

Khotbah Minggu IV Adven – 21 Desember 2025 (Opsi 3) 

 

MENOLAK PERTANDA (Yes. 7:10–16)

 

Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki–laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yes. 7:14b) 

 

Salam dalam kasih Kristus.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, jawaban atas doa dan pengharapan tidaklah selamanya langsung diberikan oleh Tuhan. Nasihat yang lazim: tunggu! Semua akan indah pada waktunya (Pkh. 3:11). Namun, ada juga hamba Tuhan yang berkata: sebetulnya doa sudah dijawab dan diberi dalam iman, tapi wujudnya nanti; Bisa aja, … hehehe. Memang kadang ada yang tidak sabar, meminta jawaban atau pertanda segera, bahkan mengancam akan murtad. Whoaaaa.... Ini yang salah!

 

Meminta tanda itu sebenarnya Alkitabiah. Saya pun pernah mengalaminya. Namun bukan tuntutan, melainkan meminta tanda petunjuk dari Tuhan. Ceritanya, selepas kerja dari grup perusahaan Bukaka, saya dipinang oleh dua perusahaan. Saya bingung: mana yang akan saya pilih? Saya juga memberikan syarat dan kondisi yang sama. Namun, melalui doa, Tuhan memberikan hikmat, yakni agar saya meminta kepada mereka untuk mengirimkan email atau surat sebagai konfirmasi. Perusahaan yang duluan mengirimkan ialah pilihan Tuhan.

 

Puji Tuhan, petunjuk-Nya benar. Perusahaan yang terlambat mengirim, kemudian ditutup; dan pimpinannya masuk penjara! Ini kisah perusahaan jalan tol Ciawi–Sukabumi, dimana sebelumnya saya menjabat sebagai direktur utama.

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu IV Adven yang berbahagia ini adalah Yes. 7:10–16. Judul perikopnya adalah “Pemberitaan mengenai Imanuel.” Perikop ini mengisahkan bangsa Yehuda yang sedang berada dalam tekanan, dan akan ada serangan dari bangsa Aram dan Efraim (Israel). Raja Ahas yang ketakutan ingin meminta bantuan raja Asyur, tetapi Nabi Yesaya memberi nasihat kepada Ahas agar tidak meminta bantuan dari luar, tetap percaya saja kepada Allah sebab itu hanyalah gertakan (ay. 6–7).

 

Raja Ahas tidak sabaran dan menolak pertanda, kemudian Nabi Yesaya dengan sedikit kesal mengatakan, “belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (ay. 13b–14).

 

Ayat ini kemudian digenapi ketika malaikat berkata kepada Yusuf dalam mimpinya, bayi yang lahir itu akan diberi nama Imanuel yang berarti: Allah menyertai kita (Mat. 1:23). Dialah Yesus yang kita rayakan di sukacita Natal ini.

 

Nas minggu ini mengajarkan: janganlah kita mengandalkan pikiran, menolak suara (hamba) Tuhan,. dan pertanda. Allah telah memberi petunjuk kepada Ahas: “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut....” (ay. 4). Ahas hanya perlu menanti dalam iman, Tuhan pasti akan bertindak (ay. 9). Namun, terkadang manusia berpikir situasinya sudah genting, harus diselesaikan, sehingga mencari jalan keluar sendiri! Ahas mengandalkan pikirannya yang terbatas dan tetap meminta bantuan Asyur (2Raj. 16:5–18; 2Taw. 28:16–21). Akibatnya memang buruk.

 

Waktu dan cara pandang Tuhan tidaklah sama dengan manusia (Yes. 55:8–9; Mzm. 94:11) Seringnya kita merasakan genting dan kritis, padahal itu berakar dari ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan. Mungkin terlalu menjaga gengsi, harga diri, nama, padahal semuanya sia-sia, hanya sementara. Bersama Tuhan, bersabarlah dan bertekunlah. Tetaplah percaya dan berdoa, didasari iman yang kuat. Sebab doa tanpa iman, apalagi tidak sungguh-sungguh, memang hilang kuasanya (Yak. 5:15–17).

 

Meminta pertanda itu bagus, tetapi memaksakan tanda terjadi, atau tidak percaya sama sekali, sama saja tidak percaya Tuhan. Sebagaimana Ahas yang menolak tanda dan tidak percaya, akibatnya dihukum. Asyur malah kemudian menyerang Yehuda; bantuan yang menjadi bencana!

 

Mari belajar berhikmat serta percaya kepada suara Tuhan, baik melalui doa atau melalui hamba-Nya. Imanuel, Allah menyertai kita!

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan memberkati kita sekalian, amin. 

 

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 29 guests and no members online

Statistik Pengunjung

13173778
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3714
3970
15957
13125892
74498
129135
13173778

IP Anda: 216.73.216.82
2025-12-17 12:46

Login Form