Sunday, December 15, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 23 Juli 2023

Kabar dari Bukit

 

 

MITOS, MIMPI DAN TANTANGAN (Kej. 28:10-19a)

 

 ”Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya"  (Kej. 28:16b)

 

 

 

Setiap bangsa atau suku bangsa biasanya mempunyai mitos. Ini sering dipakai untuk memberi motivasi kepada anak cucu tentang kehebatan leluhur mereka. Tentu itu baik dan sah-sah saja serta tidak ada yang salah. Yang kemudian menjadi masalah, jika mitos dijadikan tameng kebanggaan dan mendapatkan keistimewaan, padahal nihil usaha dan prestasi kosong.

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Kej. 28:10-19a. Judul perikopnya: Mimpi Yakub di Betel. Latar belakangnya, Yakub setelah menipu Esau abangnya tentang hak kesulungan, akhirnya melarikan diri ketakutan. Dalam pelarian itulah ia bermimpi, melihat sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: .... Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, ..., olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (ay. 12-14). Ini janji Tuhan yang merupakan pengulangan janji berkat kepada kakeknya, Abraham (Kej. 12:1-3; 15:5; 17:1-8).

 

 

 

Kita percaya umat Yahudi sangat diberkati. Mereka terbukti banyak penerima hadiah nobel, seperti Einstein, Niels Bohr, Freud, serta menjadi orang-orang pintar terkaya di dunia saat ini. Lihat saja Mark Zuckerberg, Larry Ellison, Albert Bourla, Roman Abramovich, Len Blavatnik, Rochelle Walensky, dan lainnya. Inilah yang kemudian menimbulkan mitos, orang Yahudi pintar-pintar. Ini sama seperti mitos orang Batak pintar menyanyi dan main catur, orang Padang pintar berdagang, orang Makassar pandai melaut, dan lainnya.

 

 

 

Dalam Kamus KBBI, mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Ada aspek kebenarannya, tapi kadang ada yang dilebihkan. Ini sama seperti mitos Si Raja Batak adalah manusia pertama di bumi yang keturunan dewa-dewi. Jelas tidak benar, sebab sejarah umat manusia sudah ribuan tahun jauh sebelum Raja Batak mendiami Kawasan Danau Toba.

 

 

 

Melalui nas ini kita melihat Yakub bermimpi, salah satu cara penyataan Allah memperlihatkan diri-Nya. Ada janji berkat kepadanya dan penyertaan serta tuntunan Allah (ay. 15). Mimpi itu kini terwujud dalam dua aspek, yakni umat Yahudi masih diberkati dan keturunan Abraham melalui imannya diikuti oleh miliaran penduduk bumi.

 

 

 

Tetapi, kita juga perlu melihat dari sisi tantangan dan perjuangan yang mereka hadapi; tidak mitos semata. Perjalanan hidup Abraham dan Yakub dan tantangan imannya yang demikian berat. Mereka melewatinya dengan teguh dan setia. Abraham berjalan jauh dari Tanah Ur-Kasdim menuju Kanaan. Yakub harus menghadapi tantangan alam, tidur berbantalkan batu, serta perjuangannya menghadapi Laban untuk memperoleh istrinya (Kej. 31:40).

 

 

 

Oleh karena itu melalui nas ini ada beberapa pelajaran hidup yang kita dapatkan. Pertama, Allah ingin umat-Nya diberkati. Ini sesuai janji Tuhan Yesus, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup ... dalam segala kelimpahan (Yoh. 10:10). Kedua, Tuhan memberi ujian dan tantangan, baik badani maupun rohani, dan hanya mereka yang tangguh mampu melewatinya yang dipakai Tuhan. Bangsa Yahudi telah melewati masa penderitaan lebih panjang dari semua sejarah manusia. Dari berbagai buku kemudian kita ketahui, mereka sejak kecil dididik dengan keras dalam pelajaran dan ketaatan, yang membuat mereka unggul dalam berbagai prestasi.

 

 

 

Ketiga, dalam mengarungi kehidupan, kadang kita tersandung. Yakub menyadari kesalahannya dan berkorban berpisah dari saudara, ibu dan ayahnya. Tapi Allah setia pada janji-Nya. Allah hadir (ay. 16) dan memberi tanda. Kini tergantung kepada kita responnya. Jangan lari, melainkan seperti Yakub, yang berkata:

 

"Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.” Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya." Sebuah rasa hormat dan kesiapan diri.

 

Apakah kita bermimpi sesuatu dan berharap saat ini lebih diberkati? Apakah kita mendapat janji dari membaca firman-Nya? Jangan hanya percaya pada mitos, tapi persiapkan diri dalam ketiga hal tersebut: mau diberkati, tangguh, dan respon positif atas rencana Allah. Ini yang diminta-Nya dan semoga kita siap.

 

 Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

 

 Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 351 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8566905
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
4953
73300
78253
8223859
718190
883577
8566905

IP Anda: 162.158.170.48
2024-12-16 04:47

Login Form