Monday, December 16, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Juni 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Juni 2019)

 

Iman dan Pengharapan

 

Firman Tuhan di Minggu II setelah Pentakosta hari ini yang diberikan kepada kita, Rm. 5:1-5, memberitakan pembenaran orang percaya sebagai manusia berdosa. Rm. 3:23 menuliskan: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Manusia yang terdiri dari daging dan nafsu duniawi tidak bisa total mematikan itu sama sekali, meski firmanNya memerintahkan hal itu (Kol. 3:5). Menjadi serupa dengan Tuhan Yesus itulah yang menjadi tujuan sekaligus pegangan perjalanan hidup kita (Rm. 22:2; Flp 3:10).

 

Kini semua dosa yang kita lakukan tidak lagi ditebus dan dibersihkan dengan membawa persembahan hewan sesuai PL, yang darahnya dipercik-dipercikkan oleh imam besar. Darah Yesus yang tercurah di bukit Golgota dan kita imani Ia mati demi kita dan menjadi Juruselamat, itulah yang membuat kita menjadi bersih dan dikuduskan. Korban hewan telah digantikan Tubuh Yesus yang tersalib. Sungguh anugerah besar yang kita terima; Hukum Taurat telah diperbaharui dengan Hukum Anugerah dengan kasih Bapa melalui Tuhan Yesus.

 

Dengan dibenarkan dan dosanya diampuni, orang percaya mestinya hidup dalam damai sejahtera. Damai dengan Tuhan dan sesama, lingkungan, dan sejahtera dalam kehidupan dengan selalu bersyukur dan merasa cukup. Itu juga yang membuat kita layak berdiri bermegah atas status baru tersebut. Dan, masih ditambahkan bonus yakni kemuliaan, meski semua itu kelak dalam pengharapan (ayat 3). Kenapa pengharapan? Itu bukan karena tidak pasti, tetapi karena bisa ada yang tidak setia. Roh manusia masih bisa dikalahkan oleh roh iblis bila tidak berjalan bersama Roh Allah. Pengharapan pun akan lenyap.

 

Jalan dan rancangan manusia tidak selalu sama dengan jalan dan rancangan Allah, kadang sejauh bumi dan langit (Yes. 55:9).  Sebenarnya rancangan Allah selalu indah yakni damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (Yer. 29:11). Ketika kenyataan datang berbeda, yang datang penderitaan, semua harus dilihat dengan mata rohani. Penderitaan itu datang bisa untuk ujian kenaikan iman dan berkat. Nas minggu ini menekankan agar selalu melihat penderitaan dan kesengsaraan justru akan menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (ayat 4). Jadi siklusnya kembali ke rancangan Allah yang indah.

 

Dan semua itu pasti bisa kita lalui, karena Allah akan terus menyertai jika saat kita berserah. Roh Kudus yang dicurahkan (ayat 5). Ia akan menyertai, menguatkan dan menuntun kita hingga tidak sampai jatuh tergeletak (Mzm. 37:24; 1Kor. 10:13). Semua pasti, tidak mengecewakan dan menjadi pemenang. Roh Kudus telah diam di hati kita sebagai meterai dan jaminan Allah; kita telah dibenarkan, dikuduskan, dikuatkan, dan disiapkan tempat yang indah kelak bersamaNya. Tetaplah dalam iman kepadaNya. Tetap taat dan setia. Terpujilah Tuhan Yesus.  Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.

 

(Untuk melihat khotbah lainnya hari Minggu ini dan sesuai leksionari, Memimpin ke Dalam Kebenaran (Yoh 16:12-15), silahkan klik link www.kabardaribukit.org).

 

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 24 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8569164
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
7212
73300
80512
8223859
720449
883577
8569164

IP Anda: 162.158.106.195
2024-12-16 09:54

Login Form