Kabar dari Bukit Minggu I setelah Natal
Kabar dari Bukit 31 Desember 2023
PERBANDINGAN AGAMA (Gal. 4:4-7)
"Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat" (Gal. 4:4)
Perbandingan atau studi-studi agama sangatlah menarik. Bahkan ada pandangan yang menyarankan perlu melakukan passing over,
semangat untuk "melewati" batas-batas agama, agar pengalaman dan pemahaman serta kekayaan kerohanian seseorang semakin dalam dan kokoh. Namun, sebaiknya hal ini dilakukan jika iman dan pemahaman atas pilihan agama yang diyakini, sudah kuat sehingga imannya tidak tergerus dan malah murtad.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu menjelang tahun baru 2024 ini adalah Gal. 4:4-7. Nas ini membandingkan hukum Taurat PL dengan hukum yang dibawa Kristus yang diutus Allah, dan lahir dari seorang perempuan yang takluk kepada hukum Taurat (ay. 4). Hukum baru yang diberikan Yesus Kristus ini sering disebut sebagai hukum Anugerah atau hukum Kasih. Bahkan perbandingan dilakukan juga terhadap kepercayaan animisme yakni atas roh-roh dunia yang lemah dan miskin (ay. 8-9). Allah mengharapkan pembaruan dengan alasan umat Israel sudah saatnya menjadi dewasa, akil balik dalam beriman (ay. 1-3).
Rasul Paulus menyampaikan pesan Allah melalui nas ini dengan memberi beberapa perbandingan. Hukum Taurat yang ada sebelum Kristus datang, atau pemujaan terhadap allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah, merupakan hubungan perhambaan (ay. 7-8). Dasar keduanya adalah ketaatan pada perintah-perintah tertulis atau legalistik. "Teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun," itu menjadi hal yang sia-sia (ay. 10-11).
Kekristenan merupakan agama yang paling rasional dalam memahami dan mendefinisikan hubungan manusia dengan Tuhan. Agama terdiri dari dua unsur utama, yakni doktrin sebagai sisi esensi dan ritual yang merupakan sisi formal termasuk ibadahnya. Alkitab menuliskan, "Allah itu Roh" sangat lugas dan jelas, dan "barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (Yoh. 4:24). Pada bagian lain dituliskan, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa" (Ibr. 10:4). Ini merupakan revolusi dalam pembalikan pemikiran tentang jalan pengampunan dosa.
Penebusan melalui Yesus Kristus merupakan hadiah kasih karunia terbesar dalam hidup kita orang percaya. Kita memiliki status baru, yang diangkat sebagai anak secara sah (ay. 5; Yoh. 1:12; 3:4-5). Di dalam budaya Romawi, seseorang yang diadopsi oleh keluarga lain, misalnya, maka hak-haknya pada keluarga lama akan hilang, namun akan mendapatkan hak-hak dari keluarga yang baru.
Ketika kita diangkat menjadi anak-anak Allah, maka kita pun memiliki hak penuh dan istimewa sebagai anak (ay. 5; 3:26; Ef. 1:5). Kita telah menjadi keluarga Allah (Flp. 3:20). Keistimewaan menjadi anak-anak Allah adalah hubungan kita dengan Allah Bapa menjadi begitu dekat. Kita dapat memanggil dengan panggilan akrab, yakni: Abba, yang berarti Bapa (ay. 6). Kata Abba berasal dari bahasa Aram yang sering digunakan pada saat kehidupan sehari-hari Tuhan Yesus.
Dengan hubungan yang dekat dan mesra antara kita anak-anak-Nya dengan Allah, kita tidak lagi menjadi budak-budak hamba yang was-was dan takut (2Tim. 1:7); melainkan kita adalah anak-anak "Tuan Besar". Sungguh alangkah menyenangkan, roh perhambaan itu telah lenyap. Roh perbudakan pada dasarnya adalah akibat pemahaman hukum Taurat yang membangkitkan rasa takut dan mencoba menyenangkan Allah dengan cara-cara yang sia-sia. Demikian juga dengan animisme, menyembah allah yang tidak dikenal, sebagaimana kita mengenal Allah di dalam Pribadi Tuhan Yesus (Yoh. 4:22).
Keistimewaan lainnya sebagai anak yang sah, kita menjadi pewaris dari keluarga kerajaan Allah. Kita mendapat hak penuh sebagai pewaris keluarga sorgawi (ay. 7; Ef. 3:6). Kita memperoleh bagian dari kekayaan sorga bersama orang percaya lainnya, berhak menerima janji-janji Allah. Kasih Bapa kepada kita sebagai anak-anak-Nya sama dengan kasih bagi Anak-Nya yang tunggal yakni Yesus Kristus (Yoh. 14:21, 23; 17:23). Kita orang Kristen memang layak paling berbahagia. Mari kita syukuri hal tersebut dan tetap menjaga sebagai manusia baru dalam memasuki tahun yang baru esok hari.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IVKhotbah Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IV BERBAHAGIALAH...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IVKhotbah (2) Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IV PERDAMAIAN...Read More...
-
Khotbah (3) Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IVKhotbah (3) Minggu 22 Desember 2024 - Minggu Adven IV RINDU...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 18 guests and no members online