Sunday, December 15, 2024

Khotbah 2 Minggu V Pra Paskah Tahun 2023

Khotbah ke-2 Minggu 26 Maret 2023 – Minggu V Pra Paskah

 PENGENDALI HIDUP (Yoh. 11:1-44)

 

Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan” (Yoh. 11:4).

 

Firman Tuhan di Minggu V Pra Paskah, Yoh. 11:1-44, kembali nas yang panjang tentang kebangkitan Lazarus dari kematian. Lazarus adalah adik Maria dan Marta, perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya (ayat 2, Luk. 10:38-42). Semula mereka berdua mengirim pesan kepada Tuhan Yesus tentang saudaranya Lazarus yang sakit, memohon agar Dia datang menyembuhkannya. Tetapi Yesus menunda kedatangan-Nya, bahkan sempat menyatakan Lazarus sudah mati, yang ditafsirkan murid-murid-Nya sebagai tertidur (dalam bahasa Yunani, kata tidur dan mati kadang sama dipakainya).

 

Yesus kemudian datang setelah Lazarus mati empat hari (ayat 17). Maria yang menyambut Yesus di luar rumah, menyatakan saudaranya itu telah mati dan sudah dikuburkan dan berbau. Marta pun berkata kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati" (ayat 21). Tetapi Yesus berkata kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.... Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (ayat 23, 25).

 

Sebagai orang Yahudi (terkecuali orang Saduki), Marta percaya akan kebangkitan orang mati di akhir zaman. Tetapi yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah kebangkitan Lazarus pada saat itu. Menakjubkan. Ia pun menyuruh orang mengangkat batu penutup kuburan Lazarus, menengadah ke atas, meminta kepada Bapa-Nya. Mukiizat pun terjadi, Lazarus bangkit dari kematiannya dengan kaki tangannya masih terikat kain kafan. Dan Yesus berkata kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi” (ayat 44).

 

Nas minggu ini mengajarkan kepada kita banyak hal, terutama di tengah badai wabah virus Corona-19 yang melanda kita dan dunia saat ini. Pertama, Tuhan Yesus adalah pengendali hidup manusia. Ia berkuasa atas hidup dan matinya manusia. Ia berkuasa atas maut dan kematian. Untuk ini berserah adalah kata kunci menyikapinya. Kedua, semua hal yang dialami orang-orang percaya ada dalam kendali-Nya. Untuk itu kita perlu lebih mengenal Dia dengan segala rencana dan karya-Nya. Kunci menyikapinya adalah: "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu" (Yak. 4:8a). Tuhan akan senang bila kita dekat kepada-Nya.

 

Ketiga, kita diajar untuk lebih berhikmat, sebagaimana Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya: "Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, ... Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya” (ayat 9-10).

 

Melawan badai virus Corona tidak mudah, harus disiplin bersama, dan bagus memilih menghindar; juga tidak diperhadapkan dengan iman yang seolah menguji Tuhan. Kita juga tidak perlu terlalu paranoid, atau berlebihan menanggapinya. Tuhan Yesus tidak membangkitkan tubuh orang mati saja, tetapi juga rohani kita untuk bangkit (ayat 26).

 

Terakhir, di dalam setiap kejadian dan peristiwa termasuk melalui badai virus Corona, kita diminta untuk melihat, mencari, dan menggumuli rencana Tuhan bagi kita untuk berkarya demi kemuliaan nama-Nya. Semoga Tuhan mengasihi kita dan badai ini cepat berlalu.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 385 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8568217
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
6265
73300
79565
8223859
719502
883577
8568217

IP Anda: 162.158.163.239
2024-12-16 05:51

Login Form