Sunday, December 15, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 5 Juni 2022

 

Kabar dari Bukit

 

PERPECAHAN ORGANISASI (Kej. 11:1-9)

 

 

 

Syalom.... Saudaraku dalam kasih Yesus Kristus.

 

Di perkumpulan orang Batak, agak sering kita mendengar “perpecahan”. Suatu organisasi (disebut Punguan atau Parsadaan) dan tadinya berjalan bagus, tetapi kemudian muncul lagi organisasi serupa dengan pengurus yang berbeda. Ini biasa terlihat pada perkumpulan marga-marga, atau sub-marga, dan sering mengejutkan hati dan menguras pikiran.

 

 

Minggu ini adalah hari raya Pentakosta atau disebut juga dengan Hari Pencurahan Roh Kudus dan Hari Lahirnya Gereja. Firman Tuhan di Minggu hari ini dari Kej. 11:1-9. Ini cerita Menara Babel, yang pasti pernah kita dengar. Awalnya manusia satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya (ay. 6a). Tetapi kemudian manusia bersepakat dan berkata: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi" (ay. 4)

 

 

Melihat hal ini, Tuhan mengambil sikap: “Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing" (ay. 6b-7). “Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel” (ay. 8b-9).

 

 

Kembali ke masalah “perpecahan” dalam perkumpulan orang Batak, mengapa hal itu terjadi? Apakah itu hal baik atau selalu buruk dan negatif?

 

 

Falsafah budaya orang Batak adalah Dalihan Na Tolu (Tungku Berkaki Tiga), yakni hubungan tripartit Dongan Tubu (rekan semarga), Hula-hula (marga istri) dan Boru (perempuan semarga dengan laki-laki). Prinsip utama tiga tungku ini, bersikap hormat kepada hula-hula, bersikap kasih mengayomi kepada boru, dan bersikap kasih menghargai kepada dongan tubu. Jadi dalam keseharian atau acara/ritual, seseorang bisa menjadi hula-hula yang dihormati, tapi kadang dia menjadi boru bila bertemu semarga dengan istrinya. Prinsip ini membuat kesetaraan, egaliter, sebagaimana tiga tungku memiliki peran dan kedudukan yang sama.

 

 

Menurut Dr. Andar Lumbantobing dalam bukunya Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak (BPK Gunung Mulia, 1996), orang Batak memiliki sifat-sifat keprajuritan yang gemar berkelahi, pertikaian kelompok; meski orang Batak bukanlah pendendam. Maka selain kesetaraan tadi, hal ini mendorong persaingan yang tinggi. Selain itu, orang Batak juga menghargai sahala ni tohonan (wibawa jabatan), yang sering dikejar sebagaimana hasangapon dalam konsep 3H (hamoraon= kekayaan, hagabean = beranak laki-laki dan perempuan, dan hasangapon =kehormatan, kemuliaan); sebagai tujuan hidup, sesuai lagu Marragam-ragam (Beraneka-ragam) yang sangat populer.

 

 

Oleh karena itu terjadinya “perpecahan” organisasi, tidak perlu kita melihatnya sebagai hal negatif. Memang disayangkan, tapi tidak perlu ditangisi. Sebagaimana pada gereja juga terjadi “perpecahan” sejak awal hingga saat ini, ternyata memberi dampak positif, sepanjang dasar berpisah dan kemandiriannya adalah untuk dapat lebih baik dan optimal melayani Tuhan dan sesama. Kita bisa membayangkan, seandainya gereja-gereja tetap dalam satu wadah denominasi, maka tidak akan terjadi pertumbuhan umat Kristiani seperti saat ini.

 

 

Hal yang perlu kita pelajari dan cermati, ketika berpisah dan mandiri, maka pelayanan kepada anggota perkumpulan haruslah lebih baik. Jangan juga seperti Menara Babel, motif mendirikannya untuk mencari nama (ay. 4), sahala, kehormatan, namun manfaat dan pelayanan bagi anggota tidak lebih baik. Apalagi jika motif untuk berpisah didasari sifat TEL (Teal=sombong, Elat=irihati, Late=dengki dan merusak); tentu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Mari kita semakin berkarya bagi sesama bersama Roh Kudus yang tercurah hari ini.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 439 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8567124
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
5172
73300
78472
8223859
718409
883577
8567124

IP Anda: 108.162.226.198
2024-12-16 04:56

Login Form