Tuesday, December 17, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 17 Oktober 2021

Kabar dari Bukit 

MENSYUKURI IMAN (Mzm. 104:1-9, 24, 35a)

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu (Mzm. 104:24)

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 104:1-9, 24, 35a. Judul perikopnya: Kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya. Ayat 24-34 telah kita baca renungannya saat perayaan Pentakosta yang lalu, saat lahirnya gereja (lihat link di bawah). Kita bersyukur Allah memberi kita tempat bersekutu, dan bersama-sama umat percaya lain bersaksi melalui kegiatan sosial dan penginjilan. Diberkatilah kita yang sudah melakukannya. Amin.

 

Ayat 1-9 (hingga ayat 23) berbicara tentang pujian syukur dan kekaguman manusia terhadap kebesaran Tuhan: IA berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang; bumi diciptakan-Nya dengan tumpuan yang kokoh, samudera raya diselubungi, langit bagaikan tenda, awan, angin, api, dan air, semua patuh kepada perintah-Nya. “Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu” (ayat 24).

 

Nas minggu ini didasari tiga pokok penerimaan, yakni: Tuhan itu ADA, Tuhan itu PENCIPTA dan PEMELIHARA seluruh alam semesta, serta Tuhan itu BAIK. Penerimaan itu hanya terjadi dengan iman. Oleh karena itu, kita harus bersyukur telah dianugerahkan iman; itu bukan hasil kepintaran manusia, bukan hasil usaha manusia. Iman adalah karunia pemberian Roh Allah (1Kor. 12:9; band. Flp. 1:29; Ef. 2:8). Jadi percaya bahwa Tuhan itu ada, bukan soal pintar atau tidak pintar. Tetapi, apakah Tuhan menganugerahkan kepada seseorang atau tidak? Bagi yang atheis atau agnostik, kita mengasihaninya, sebab Tuhan belum/tidak menganugerahkan iman kepada mereka. Dasarnya bisa saja karena kesombongan, hukuman, contoh bagi yang lain, atau hal tersembunyi lainnya. 

 

Kehidupan sering kita jalani di luar jangkauan pikiran dan kemampuan kita; tidak tahu hari esok, dan masa depan (Yak. 4:13-14). Demikian juga tidak semua masalah bisa kita selesaikan, bahkan oleh ilmu dan pengetahuan manusia. Maka sesuai dengan doa kita, Roh Allah bekerja, kemudian kita sebut mukjizat, kejutan, kebaikan Tuhan. Semuanya di luar hukum-hukum alam dan hukum yang dikenal manusia. Tetapi Allah yang mengetahui dan mengendalikan, kita terima di dalam iman. Maka, semua menjadi indah dan menenangkan, dengan iman kita mampu melihat yang tidak kelihatan.

 

Ada empat dasar yang membuat manusia memerlukan Tuhan dan layak memujinya. Pertama, manusia diciptakan Allah dalam dua komponen: roh dan tubuh. Kadang jiwa disebut, tetapi dapat ditafsirkan sebagai roh juga. Kedua, manusia makhluk rohani, makhluk spiritual, yang dapat bersyukur dan berterima kasih serta beribadah. Ketiga, manusia makhluk paling sempurna ciptaan Allah di bumi. Keempat, manusia diberi amanat untuk mengelola bumi, yang memimpin segala makhluk. Untuk itulah tanggungjawabnya ada sama kita semua, sekaligus menikmatinya.

 

Hal menarik, nas minggu ini ditutup ayat 35a yang berbunyi: “Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi!” Ya ampun, janganlah kita menjadi orang-orang berdosa dan orang fasik, ikut dilenyapkan dari kekekalan. Maka takutlah akan Tuhan dan setialah beribadah kepada-Nya (1Sam. 12:24; Ams. 1:7). Apapun badai persoalan yang seolah memisahkan kita dengan Allah, jauhkanlah itu. Biarlah kita terus memuji dan memuliakan Tuhan selagi diberi kesempatan hidup, kesehatan dan berkat-berkat lainnya, serta terus berbuah sebagai ungkapan syukur atas iman yang diberikan untuk kebesaran dan kemuliaan-Nya.

           

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus menyertai kita, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 95 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8610328
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
36335
12041
121676
8223859
761613
883577
8610328

IP Anda: 172.69.165.29
2024-12-17 10:49

Login Form