Monday, December 16, 2024

Kabar dari Bukit 13 Desember 2020

Kabar dari Bukit

 MENUAI DENGAN SORAK-SORAI (Mzm. 126)

 

TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! (Mzm. 126:3-4)

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu Adven III dari Mzm. 126, singkat hanya enam ayat. Untuk membaca lengkap silahkan klik link https://alkitab.app/v/010655dd75df. Mazmur ini berbicara tentang pengharapan, pengalaman umat Israel pemulihan Sion dengan pasang surut (ayat 1). Hal ini sesuai prinsip bacaan di minggu adven, yakni dua minggu pertama mengenang semua dosa dan penderitaan, dan minggu ini serta minggu depan tentang pengharapan dan kemenangan.

 

Dalam kehidupan selalu ada pergumulan dan penderitaan. Skalanya bisa kecil atau besar, dan cara melihat skala tergantung kepada kemampuan dan iman seseorang. Persoalan besar bagi yang lain, bisa dianggap kecil bagi orang lain. Bahkan, bagusnya sebuah tantangan dan kesulitan, dilihat bukan sebagai persoalan tetapi hanya sebuah jalan berliku untuk menuju kemenangan.

 

Betul, ada kalanya oleh karena beratnya, persoalan dihadapi dengan tangisan. Tetapi ada yang menghadapi persoalan berat dengan wajah tanpa ekspresi, bahkan mungkin dengan senyum tipis, menandakan kemampuan dan kematangannya dalam menjalani hidup. Baginya, jatuh bangun adalah gelombang kehidupan yang biasa, terlebih karena imannya kuat. Berbahagialah mereka yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya (Yer. 17:7).

 

Mazmur 126 sebuah pengajaran, bahwa ketika di saat sukses kita wajar tertawa dan lidah bersorak-sorai (ayat 2). Acapkali dengan bangga kita mengatakan, Tuhan itu baik seperti renungan minggu lalu: “Dia telah melakukan perkara besar..." (ayat 3). Kita bersukacita, okelah. Namun, tetaplah dalam hikmat; tidak berlebihan, apalagi bersikap jumawa, merasa hebat. Keadaan dapat berubah, hidup adalah ketidakpastian; mozaik penuh warna-warni. Inilah pengajaran pertama mazmur ini bagi kita.

 

Pengajaran kedua, ketika datang kesusahan dan penderitaan, terlebih karena dosa, tetap berharap dan berseru kepada Tuhan. Ia adalah Allah yang hebat dan dahsyat; tidak hanya menguasai manusia tetapi juga alam semesta. Dalam mazmur ini disebut, “memulihkan batang air kering di Tanah Negeb” (ayat 4). Batang air Negeb di Israel selalu kering, namun ketika hujan tiba akan menjadi sumber kemakmuran bagi sekelilingnya.

 

Saat kita menyerahkan persoalan kepada Allah, jangan lagi takut dan kuatir. Ada penyakit orang percaya, setelah berdoa panjang-panjang, tetapi kemudian kembali kuatir. Padahal kuatirnya tidak menambah solusi, apalagi jika tidak berbuat apa-apa (Mat. 6:27). Perasaan cemas yang terus menguasai, tanpa pikiran sehat dan iman, meski sudah berdoa dan berserah. Pelajaran ketiga dari mazmur ini, agar berserah dan tetap dalam iman, meski tidak harus diam menunggu. Allah turut bekerja dan itu mendatangkan kebaikan (ayat 1; Rm. 8:28).

 

Pengajaran keempat, mari kita lihat petani, yang bekerja keras mengolah tanah dan menabur, dan bila saatnya tiba pasti menuai. “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya” (ayat 5-6). Begitulah hidup, begitulah iman bekerja, dan selalu demikian. Teruslah menabur, siarkan terang kebaikan dan berkat, bahkan berkorban hingga ada rasa sakit, dan percayalah saatnya akan tiba, kita akan menuai dengan sorak sorai. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 614 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8574827
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
834
12041
86175
8223859
726112
883577
8574827

IP Anda: 162.158.163.218
2024-12-17 01:51

Login Form