Sunday, December 15, 2024

Khotbah Minggu 12 April 2020 - Minggu Hari Raya Paskah

Khotbah Minggu 12 April 2020 - Minggu Hari Raya Paskah

 

KEBANGKITAN KRISTUS KEMENANGAN KITA

(1Kor 15:1-11)

 

Bacaan lainnya menurut Leksionari: Kis 10:34-43 atau Yes 25:6-9; Mzm 118:1-2, 14-24; Kis 10:34-43; Yoh 20:1-18 atau Mark 16:1-8 

(berdasarkan http://lectionary.library.vanderbilt.edu/index.php)

           

Nas 1Kor 15:1-11 selengkapnya dengan judul: Kebangkitan Kristus

15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; 15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. 15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. 15:11 Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.

----------------------------

 

Pendahuluan

Pertama: Paskah dan keselamatan (ayat 1-2)

1, 2. Dan sekarang mengawali pokok pembahasan yang baru, yaitu kebangkitan, sebagai bagian yang integral dari Injil. Kamu diselamatkan (bahasa Yunaninya memakai waktu sekarang) mungkin mengacu kepada keselamatan yang berkesinambungan dari kuasa dosa di dalam kehidupan orang percaya, atau mungkin mengacu pada keselamatan hari - lepas - hari dari penduduk Korintus ketika mereka menerima pemberitaan itu dan menjadi bagian dari jemaat Yesus Kristus. Sia-sia saja menjadi percaya bukan menunjukkan kemungkinan hilangnya keselamatan. Yang dimaksudkan oleh Paulus ialah bahwa iman yang tidak bertahan terus bukan merupakan iman yang sejati, atau bahwa iman yang mengandalkan kebangkitan Mesias itu tidak ada gunanya jika berita tentang kebangkitan Kristus tidak benar. Penafsiran kedua mungkin lebih tepat. Jika Kristus tidak disalibkan dan dibangkitkan, keselamatan mustahil diperoleh.

Orang percaya bukanlah orang yang hanya memiliki iman dalam Yesus Kristus. Sebaliknya, orang percaya adalah orang yang beriman pada Yesus Kristus sebagaimana Dia dinyatakan dalam berita yang sepenuhnya dari Injil (ayat 1Kor 15:1-4). Iman mereka pada Kristus selalu terikat pada Firman Allah dan ajaran para rasul (ayat 1Kor 15:1,3; 11:2,23; Rom 6:17; Gal 1:12). Karena alasan inilah, orang percaya dapat dilukiskan sebagai umat yang tunduk kepada Kristus dari Alkitab sebagai Tuhan dan Juruselamat dan hidup menurut Firman Allah. Mereka tunduk tanpa ragu-ragu kepada kekuasaan Firman Allah, berpegang teguh pada ajarannya, percaya pada janjinya, mengindahkan peringatannya dan menuruti perintahnya. Mereka adalah orang yang ditawan oleh Firman Allah, menggunakan Alkitab untuk menguji semua gagasan manusia dan tidak menerima apa pun yang bertentangan dengan Alkitab.

Firman Injil yang hidup diterima, dipelihara lalu disampaikan lebih lanjut. Kata-kata yang dipakai di sini diambil dari peristilahan para rabi Yahudi mengenai tradisi, bdk 1Ko 11:23. Tetapi Injil terutama perlu diberitakan, 1Ko 14:1,2 dan diajar (1Ko 14:11 kerygma), bdk Mat 4:23, dll, lalu dipercaya, 1Ko 14:2,11, bdk Mar 1:15; maka Injil menyelamatkan orang, 1Ko 14:2, bdk Kis 11:14; 16:17. Ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam ayat-ayat ini ternyata sudah membeku dan menjadi pangkal semua syahadat iman (Credo) selanjutnya.

 

Kedua: Meragukan kebangkitan (ayat 3-4)

Paulus nampaknja sangat ketjewa dan heran bagaimana mungkin kebenaran kebangkitan orang mati dipersoalkan dan disangsikan didalam umat, sebab adjaran itu adalah adjaran pokok dari kepertjajaan, jang telah mereka ikrarkan ketika mereka dipermandikan. 

Sementara orang Kristen di Korintus tidak dapat menerima kebangkitan orang-orang mati 1Ko 15:12. Orang-orang Yunani menganggap gagasan kebangkitan sebagai gagasan yang terlalu kasar, Kis 17:32+, sedangkan orang-orang Yahudi dahulu sudah memfirasatkannya, Maz 16:10, Ayu 19:25; Yeh 37:10, dan kemudian dengan tegas mengajarkannya, Dan 12:2,3; 2Ma 7:9.

Dengan maksud menentang pendapat orang-orang Korintus yang salah itu, Paulus bertitik tolak ajaran dasari dari pemberitaan Injil, yaitu: peristiwa Paskah: Yesus wafat dan dibangkitkan, 1Ko 14:3-4 (bdk Rom 1:4; Gal 1:2-4; 1Te 1:10, dll). Ajaran itu diuraikan dengan menyebut sejumlah penampakan Yesus yang dibangkitkan, 1Ko 14:5-11, bdk Kis 1:8+. Dengan bertitik tolak demikian Paulus memperlihatkan betapa pendapat orang-orang Korintus itu tidak masuk akal, 1Ko 14:12-34, bdk 1Ko 15:13+. Kristus dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang mati dan Iapun akan menyebabkan kebangkitan orang-orang lain, 1Ko 14:20-28, bdk Rom 8:11+.

· kepada Injil: Yes 40:9; Rom 2:16 · beritakan kepadamu: 1Kor 3:6; [Lihat FULL. 1Kor 3:6]; Gal 1:8

Dalam mempelajari pasal ini sangat menolong apabila orang memiliki sedikit pengenalan tentang pandangan hidup Yunani. Pada umumnya orang-orang Yunani percaya pada keabadian jiwa, tetapi mereka tidak percaya pada kebangkitan tubuh. Bagi mereka kebangkitan tubuh tidak mungkin mengingat fakta bahwa mereka menganggap tubuh merupakan sumber kelemahan dan dosa manusia. Karena itu kematian sangat dinantikan, sebab melalui kematian jiwa akan dibebaskan dari tubuh; tetapi kebangkitan tidak diharapkan sebab itu berarti jiwa akan kembali turun ke kubur dengan tubuh.

3, 4. Yang sangat penting (harfiah, di antara hal-hal yang paling penting) mengacu kepada sifatnya yang penting dan bukan pada waktu. Inti dari pemberitaan Paulus terdapat di dalam keempat kata bahwa yang menerangkan apa yang kuterima yaitu kematian, penguburan, kebangkitan dan sejumlah penampakan diri Kristus. Himpunan peristiwa ini merupakan Injil. Karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci harus dipahami dalam kaitan dengan bagian-bagian seperti Yesaya 53. Kata depan karena (Yunani, hyper, oleh para ahli tata bahasa modern dianggap bisa berarti pengganti) menunjukkan kematian-Nya sebagai ganti kita.

Kata dikuburkan, yakni satu-satunya acuan mengenai penguburan Yesus di luar kata-kata Injil, terkecuali kata-kata Paulus di dalam Kisah Para Rasul 13:29 (bdg. Kis. 2:29). merobohkan teori bahwa Tuhan kita hanya pingsan saja. Dia memang benar-benar mati. Hal ini juga dengan sendirinya mengarah kepada kubur yang kosong, saksi tentang Kebangkitan yang tidak pernah berhasil disangkal, Dibangkitkan, bentuk waktu perfect, menyiratkan hasil-hasil yang tetap ada. (Tentang masalah terjemahan yang menyangkut ungkapan waktu yang pasti, hari yang ketiga, baca karangan James Hope Moulton, A Grammar of New Testament Greek, I, 137.)

· telah dikuburkan: Mat 27:59,60 · telah dibangkitkan: Kis 2:24; · yang ketiga: Mat 16:21; · Kitab Suci: Yoh 2:21,22Kis 2:25,30,31

 

Ketiga: Kepastian kebangkitan (ayat 5-8)

Persoalan di Korintus berkembang di tengah-tengah jemaat Kristen. Orang-orang percaya telah menerima kebangkitan, setidak-tidaknya di dalam hal Kristus; tetapi karena terpengaruh oleh cara berpikir Yunani, sebagian orang meragukan kebangkitan tubuh orang Kristen. Oleh karena itu sang rasul menulis bagian ini untuk menyerang kelemahan doktrin tersebut. Metode yang dipakainya cukup jelas. Mula-mula dia membahas kepastian dari kebangkitan dengan mengembangkan hubungan yang diperlukan di antara kebangkitan Kristus dengan kebangkitan orang percaya

Maksud Paulus: Mereka kini masih dapat bersaksi tentang apa yang mereka lihat, sehingga kepercayaan akan kebangkitan Kristus mempunyai kesaksian yang terjamin kebenarannya 

Harafiah: telah tertidur, artinya: meninggal. Ungkapan itu juga dipakai dalam 1Ko 15:18,20,51, bdk 1Te 4:13+.· telah meninggal: 1Kor 15:18,20; Mat 9:24

Keterangan kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang memiliki nilai apologetik yang tinggi. Kisah kebangkitan tidak dipersoalkan lagi, sejauh yang kami ketahui, dua puluh lima tahun kemudian! Penampakan yang dimaksudkan mungkin adalah yang dikisahkan dalam Matius 28:16-20.

Yakobus yang ini mungkin adalah saudara Tuhan kita dan penampakan ini mungkin telah membuat dia percaya kepada Kristus (bdg. Yoh..7:5, Kis. 1:14).

Pernyataan Paulus "yang paling akhir dari semuanya" harus diterima secara mutlak.

Paulus adalah yang paling akhir dari rasul-rasul dalam arti bahwa ia menerima suatu amanat khusus melalui suatu perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang sudah bangkit itu untuk ikut serta meneguhkan kesaksian Kristus yang asli (bd. Kis 9:3-8; 22:6-11; 26:12-18). Para rasul PB adalah batu-batu yang mula-mula dan batu dasar dari gereja (lihat cat. --> Ef 2:20;

bd. Mat 16:18; Wahy 21:14). Oleh karena itu, jabatan rasuli PB adalah unik dan tak terulang lagi. Sebagai saksi dan utusan langsung dari Tuhan yang sudah bangkit itu, mereka meletakkan dasar jemaat Yesus Kristus, suatu dasar yang tidak pernah dapat ditambahkan atau diubah. Demikianlah, kedua belas rasul yang mula-mula ditambah Paulus tidak mempunyai pengganti.

yang lahir tidak pada waktunya: atau yang lahirnya tidak wajar. Maksud ungkapan jang agak kasar ini, ialah: sama sekali tidak mampu hidup tanpa perawatan istimewa oleh rahmat Allah.

Paulus menyinggung panggilannya yang luar biasa, seolah-olah Allah laksana ahli bedah turun tangan dalam panggilannya. Paulus berpendapat bahwa penampakan Yesus kepadanya di jalan ke Damsyik tidak berbeda dengan penampakan-penampakan Tuhan di waktu antara kebangkitan dan pengangkatanNya ke sorga.

Anak yang lahir sebelum waktunya tidak berkaitan dengan ejekan dari musuh-musuhnya, juga tidak berkaitan dengan kenyataan bahwa dia datang kepada Kristus mendahului bangsanya, Israel, yang baru akan datang kepada Kristus pada masa mendatang (bdg. Rm. 11:1-36). Kata karena pada ayat berikutnya memberikan penjelasan. Paulus menganggap dirinya kalau dibandingkan dengan para rasul yang lain adalah sebagai seorang anak yang lahir cacat di antara anak-anak yang lahir sempurna, sebab dirinya telah diangkat dari perannya sebagai penganiaya menjadi rasul. Rasul yang lain menanggapi panggilan kasih sang Juruselamat. tetapi panggilan kepada Paulus di jalan ke Damsyik nyaris mengandung unsur paksaan. Oleh karena itu, dia mengagungkan kasih karunia Allah yang menghampiri dirinya (bdg. Ef. 3:8; I Tim. 1:15).

 

Keempat: Bekerja lebih keras (ayat 9-11)

Kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah melalui Yesus Kristus yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus, seraya menyampaikan kepada mereka rahmat, pengampunan, dan kuasa Allah untuk melakukan kehendak-Nya (Yoh 3:16; Fili 2:13; 1Tim 1:15-16; lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

10. Bekerja lebih keras daripada mereka semua adalah pernyataan yang sifatnya mendua. Mungkin yang dimaksudkan adalah para rasul yang lain baik secara individu atau secara kolektif. Mungkin secara kolektif adalah yang benar, sebab sejarah tampaknya mendukung dia dalam hal ini. Bagaimanapun juga sang rasul menekankan bahwa ia tidak memegahkan dirinya karena ini.

kasih karunia: Rom 3:24; · dianugerahkan-Nya kepadaku: Rom 12:3; · mereka semua: 2Kor 11:23; Kol 1:29· menyertai aku: Fili 2:13;

Demikianlah kami mengajar mengaitkan Kebangkitan dengan pemberitaan para rasul. Demikianlah kamu menjadi percaya mengaitkan jemaat Korintus dengan iman kepada kebangkitan Kristus. Dengan mengambil kepercayaan mereka pada kebangkitan Tuhan sebagai titik tolak, Paulus sekarang akan membuktikan bahwa kepercayaan ini dengan sendirinya termasuk kepercayaan kepada kebangkitan tubuh semua orang yang ada di dalam Dia (ay. 12-19).

Inti pemberitaan Injil.

Paulus menganggap penting untuk mengingatkan kembali jemaat Korintus akan Injil yang telah diberitakannya. Jemaat Korintus telah menerima Injil dan hidup di dalamnya. Karena itu tak dapat disangkal bahwa jemaat Korintus telah menerima keselamatan (ayat 1). Namun ada catatan penting yang bukan hanya harus selalu diingat dan dipegang tetapi juga ditambahkan kepada pengetahuan mereka tentang injil (ayat 2).

Pertama, Injil harus dipahami sebagai suatu kesatuan berita tentang kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Paulus menekankan bahwa kematian dan kebangkitan-Nya adalah rangkaian peristiwa yang menjadi inti Injil. Ia mati karena dosa-dosa manusia, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai Kitab Suci (ayat 3,4; bdk. Yes. 53:4-6,8,11-12; Hos. 6:2; Yun. 1:17). Fakta kebangkitan-Nya, sebagaimana kesaksian saksi mata, antara lain: Kefas, kedua belas murid, lebih dari lima ratus saudara, Yakobus, semua rasul dan yang paling akhir Paulus sendiri (ayat 5-8), menggagalkan keraguan beberapa orang terhadap kebangkitan orang mati.

Kedua, Injil harus menjadi motivasi pembawa berita. Paulus telah dipilih sebagai saksi kebangkitan Yesus dan dipanggil menjadi rasul -- meskipun ia menganggap dirinya rasul yang paling hina karena ia menganiaya jemaat Allah (ayat 9). Namun, ia menganggap kasih karunia Allah yang telah dianugerahkan kepadanya, yaitu Injil keselamatan menjadi motivasi kuat untuk bekerja lebih keras dari rasul yang lain (ayat 10-11).

Hendaknya gereja tidak melupakan fondasi yang mengokohkannya yaitu Injil Yesus Kristus karena gereja ada karena pemberitaan Injil disambut dalam iman. Bila hal yang sangat penting ini dilupakan, gereja dan kehidupan Kristen kita terancam bahaya.

Renungkan: Oleh Injil kita diselamatkan. Oleh Injil kita mengetahui bahwa kematian dan kebangkitan-Nya telah melepaskan kita dari kuasa dosa dan dari murka Allah.

 

1 Kor 15:1-11 – Yang sangat penting. (Minggu, 26 Oktober 1997) 

Yang sangat penting.

Apa hal penting yang menduduki peringkat pertama dalam hidup kita pribadi, menentukan jatuh bangunnya gereja, bahkan menentukan nasib kekal manusia? Yang sangat penting itu ialah Injil Yesus Kristus. Banyak hal mendesak yang orang anggap penting untuk segera dibereskan dalam dunia masa kini. Ambillah contoh berikut ini: soal lingkungan hidup, soal perdamaian dunia, kerukunan, pengadaan perumahan rakyat, peningkatan pendidikan, pengadaan lapangan kerja, dlsb. Semuanya itu memang mendesak bahkan penting, namun bukan sangat penting. Hanya Injil Yesus Kristus yang sangat penting sebab Injil menentukan hidup kekal manusia yang akan mempengaruhi total radikal kehidupan setiap manusia baik kelak maupun kini di dunia ini.

Gereja yang berdiri teguh ialah gereja yang tidak melupakan fondasinya yaitu Injil Yesus Kristus. Gereja ada karena Injil Yesus diberitakan dan disambut dalam iman. Bila hal yang sangat penting itu dilupakan, gereja dan kehidupan Kristen kita terancam bahaya. Oleh Injil itulah kita diselamatkan. Kematian dan kebangkitan-Nya telah melepaskan kita dari kuasa dosa dan dari murka Allah. Hal-hal mendesak yang tiap hari harus kita hadapi seharusnya kita perhadapkan di bawah terang Injil dan bukan membuat keyakinan kita akan Injil menjadi goyah!

Kasih karunia Allah. Banyak orang meragukan kebenaran Injil. Rupanya hal itu sudah terjadi bahkan sejak zaman Paulus. Benarkah Yesus saja satu-satunya jalan? Benarkah Dia bangkit dari kematian? Banyak lagi pertanyaan orang ajukan terhadap kebenaran Injil, namun yang terutama ialah kebenaran tentang kebangkitan-Nya. Paulus sebenarnya tidak pernah berjumpa Yesus sewaktu Yesus hidup. Untuk apa ia mati-matian menjadi penganjur dari Orang yang tidak pernah dikenalnya bahkan pernah dimusuhinya, bila ia tidak benar-benar pernah mengalami sesuatu dari Yesus ini?

Renungkan: Bersaksi adalah akibat dari fakta bahwa Yesus sungguh hidup dalam diri seseorang.

 

Penutup

 

Tuhan Yesus memberkati.


(Pdt. Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min adalah Wakil Sekretaris Umum Badan Pengurus Sinode Pusat GKSI. Catatan untuk hamba Tuhan yang menyampaikan firman, menjadi lebih baik jika pada setiap bagian khotbah diusahakan ada contoh atau ilustrasi nyata dari kehidupan sehari-hari, dan juga diselingi humor yang relevan).
 

Semangat dan prinsip sama berlaku pula bagi warga gereja. Kristus telah membayar harga yang termahal yang dapat dilakukan dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri di atas kayu salib menjadi tebusan bagi banyak jiwa.

mengambil bagian dalam seluruh kelemahan manusia, kecuali dalam dosa. Pertahankan sikap batin terhadap sesamamu sebagaimana telah diteladankan. Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28)

 

Kristus yang mengambil rupa seorang hamba, lih. Mr 13:32; Luk 2:40-52; Rom 8:3; 2Kor 8:9; Ibr 2:7,14. Walaupun Ia tetap benar-benar ilahi, Kristus mengambil sifat manusia dengan segala pencobaan, kehinaan, dan kelemahagnnya, namun Ia tanpa dosa ( Ibr 4:15).

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 34 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8568876
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
6924
73300
80224
8223859
720161
883577
8568876

IP Anda: 162.158.106.34
2024-12-16 06:41

Login Form