Monday, December 16, 2024

KABAR DARI BUKIT (15 Maret 2020)

KABAR DARI BUKIT (15 Maret 2020)

Ladang yang Menguning

 

Firman Tuhan bagi kita hari Minggu III Pra Paskah ini sebuah nas yang panjang, Yoh. 4:5-42, kisah perempuan Samarai yang bertemu Tuhan Yesus saat beristirahat dalam perjalananNya dari Yudea ke Galilea (ayat 4-5). Ini sebuah terobosan kasih, mengingat orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria (ayat 9), ada permusuhan lama. Teladan Tuhan Yesus ini kita perlu ikuti: perbedaan tidak harus membekukan hubungan dan percakapan.

Tuhan Yesus kelelahan dan duduk di tepi sumur. Seorang perempuan Samaria datang di siang bolong. Tidak lazim, pasti ada yg ia sembunyikan. Benar, ia perempuan tidak baik, bersuami lebih dari lima, sehingga ia datang ke sumur tatkala sepi. Terjadilah percakapan. Tuhan Yesus meminta air untuk diminum kepada perempuan itu. Perempuan itu menolak, karena Yesus orang Yahudi. Lalu Tuhan Yesus berkata: "Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup” (ayat 10).

Tuhan Yesus melanjutkan, “Barangsiapa minum air (dari sumur) ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya (ayat 13-14). Maksud Yesus adalah diriNya dan Roh Kudus sebagai sumber air hidup. Bila orang menerima-Nya, niscaya akan menjadi mata air "yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Perempuan itupun penasaran, dan mulai mengetahui Yesus bukan sembarang orang, menyebut Dia sebagai Nabi (ayat 19).

Tuhan Yesus kemudian menjelaskan tentang diri-Nya: "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (ayat 24). Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami" (ayat 25). Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau” (ayat 26).

Ketika para murid kembali datang menemui-Nya dan menawarkan makan, Yesus pun berkata: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.... Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai" (ayat 34-35). Perempuan itu pun berlari pulang, melupakan timbanya, menceritakan kepada penduduk Samaria tentang Yesus sebagai air hidup. Mereka pun merespon, meminta Ia tinggal, sehingga lebih banyak lagi orang Samaria yang menjadi percaya kepada-Nya.

Kini, Tuhan Yesus mengutus kita (ayat 38). Mari kita meneladani-Nya dengan perbuatan baik dan percakapan kecil, memberitakan-Nya, sehingga semakin banyak orang melihat kasih Yesus, percaya dan mengaku bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia, Mesias, dan Sumber Air Hidup. Semua berperan, yang seorang menabur dan yang lain menuai, dan kita menjadi mata air yang terus memancar. Penabur dan penuai pun sama-sama bersukacita. Terpujilah Dia. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin.

 

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini: Ketekunan, Tahan Uji dan Pengharapan (Rm 5:1-11) silahkan mengklik website www.kabardaribukit.org.

 

Pdt.(Em.) Ramles M. Silalahi

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 21 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8569000
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
7048
73300
80348
8223859
720285
883577
8569000

IP Anda: 162.158.107.18
2024-12-16 07:50

Login Form