Monday, December 16, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 21 April 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 21 April 2019)

 

TUHANKU PERKASA

 

Firman Tuhan Hari Raya Minggu Paskah ini dari Mzm 118:1-2, 14-24 melengkapi dua khotbah lainnya sesuai leksionari di link web di bawah (Yoh 20:1-18 dan Kis 10:34-43). Mazmur adalah kidung puisi atau tembang pujian dan doa bagi Tuhan kita. Hamba-hambaNya dipilih Tuhan menuliskannya, seperti Raja Daud, Salomo, Musa pemimpin paduan suara Asaf, Bani Korah dan lainnya. Mzm 118 ini dianggap unik sebab berada ditengah-tengah Alkitab dan juga memiliki keunikan lainnya (lihat link https://www.kompasiana.com/tigors/5518b502a33311bc06b6680b/keunikan-mazmur-118).

 

Ayat 1 dibuka dengan ekspresi syukur yang dalam: "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Ayat pujian ini sering muncul dalam pasal mazmur lainnya dan kemudian di ayat 2 mengajak bangsa Israel (dan kita tentunya) melakukannya juga. Kebaikan Tuhan itu selamanya, tidak pernah terhenti dan terputus, dan tidak berkesudahan.

 

Bagian kedua nas ini bahkan mengajak lebih ekspresif lagi: pujian keluar dengan sorak sorai. Jadi tidak cukup merasa bersyukur dalam hati. Wajar, sorak sorai bagi Tuhan yang telah memperlihatkan kemenangan dan keperkasaanNya. Sama seperti idola kita saat memenangkan pertandingan atau pertarungan, maka sorak sorai layak dielukan. Bagaimana tidak? Dia yang mati telah bangkit. Dia yang penuh bilur-bilur luka, tersalib dianggap hina, kini bangkit dengan tubuh yang baru, tubuh yang tidak fana. Sorak sorai kemenangan pun berkumandang: "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (1Kor 15:55).

 

Perjalanan hidup penuh dengan liku-liku tantangan. Jika jalan itu kita pilih dengan sadar, maka ada rasa entuastik untuk melewatinya dengan kemenangan. Tetapi, tetap jangan kita lupakan, "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup" (ayat 15b-17a). Ia tidak menyerahkan kita kepada maut dan kekalahan. Ia adalah keselamatan kita, yang menerima kasihNya dan menyaksikan keajaiban perbuatanNya. Haleluya.

 

Tetapi kadang pandangan kita terbatas dan dapat terjadi diluar perkiraan. Timbul rasa takut. "Biarlah cawan itu berlalu", pinta Tuhan Yesus. "TUHAN telah menghajar aku dengan keras," tertulis di ayat 18a. Tetapi kini terbukti, Allah kita perkasa, kasih setiaNya selamanya. "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru" (ayat 22). Oleh karenanya,

marilah kita menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. Kemenangan dan keperkasaanNya. Mari kita elukan pada peringatan kebangkitan ini: "Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!" Selamat Hari Raya Paskah. Selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.

 

(Untuk melihat dua khotbah lainnya, Yoh 20:1-18 dan Kis 10:34-43, silahkan klik link www.kabardaribukit.org)

 

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 33 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8569191
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
7239
73300
80539
8223859
720476
883577
8569191

IP Anda: 162.158.170.64
2024-12-16 10:06

Login Form