Sunday, December 15, 2024

Kabar dari Bukit, Minggu 1 Desember 2024

Kabar dari Bukit

 

 MENYEGARKAN DAN MEMPERBARUI PERJANJIAN (Mzm. 25:1-10)

 

 ”Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku” (Mzm. 25:4-5a)

 

 

 

Ada beberapa gereja belum boleh merayakan Natal sampai berlalunya Minggu Adven II, berangkat dari tradisi bahwa untuk Minggu Adven I dan II, pesan khotbah masih bertema refleksi diri, penantian untuk menyambut kedatangan Yesus Kedua Kali. Ini senada pesan Yohanes Pembaptis, “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Mat. 3:3; Mrk. 1:3; Yes. 40:3). Setelah Adven III, barulah tema mulai hal sukacita, dan perayaan Natal juga semakin meriah. Tentunya ada jalan keluar bila harus merayakannya di awal, pesan khotbah baiknya menyisipkan pentingnya pertobatan untuk menyambut Natal.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu Adven I ini adalah Mzm. 25:1-10. Ini doa Raja Daud berisi permohonan ampun dan perlindungan. Sama seperti kita, Daud menyadari perbuatan dosa-dosanya, meski tentu ada banyak hal perbuatannya yang menyenangkan hati Tuhan. Tapi dosa adalah dosa. Dampak dosa dapat diterima hukumannya saat hidup di dunia, tetapi dapat juga kelak dalam penghakiman pasca kematian. Semua adalah hak kedaulatan Tuhan.

 

 

 

Daud dan tentunya kita juga, berharap agar hukuman Tuhan tidak terjadi dan dilakukan di dunia, apalagi jika harus menanggung derita dan malu di hadapan mata teman-teman. Tetapi jika itu yang terjadi – meski tidak selalu dampak dosa seperti dialami Ayub, Daud menanggung dosanya yakni anaknya mati dari hasil perselingkuhannya dengan Batsyeba (2Sam. 12:18). Oleh karenanya jangan mudah jatuh dan kecewa, tapi tetaplah berserah menerimanya, dan percaya, Tuhan akan menolong keluar dari masalah dan derita yang menimpa (ay. 1).

 

 

 

Melepaskan diri dari dosa dan jeratnya, Mazmur ini memberi dua arahan. Pertama, ada kemauan dan memohon agar Tuhan memberitahu dan menunjukkan jalan-jalan-Nya; dan kedua agar Tuhan membawa kita berjalan dalam kebenaran-Nya serta mengajar kita, meski kadang harus melalui jalan sulit (ay. 4-5a). “TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing ....., dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati” (ay. 8-9).

 

 

 

Hidup sebagai pengikut Tuhan Yesus, mesti menyadari bahwa kita terikat janji. Alkitab adalah Kitab Perjanjian – Lama dan Baru. Orang tua saat anaknya dibaptis percik, berjanji anaknya kelak dibawa belajar isi Perjanjian, agar imannya bulat (sidi). Mereka yang diserahkan dan baptis selam/dewasa, pada hakekatnya adalah mengikat janji mengikuti Yesus, sebab melalui baptisan telah dipersatukan dan dibangkitkan sebagai manusia baru. Dan kita diingatkan juga, di dalam perjanjian dengan Allah tersedia rahmat dan kasih setia-Nya yang besar. Tuhan juga berjanji akan menghapus dan tidak mengingat pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan (ay. 6-7).

 

 

 

Memasuki minggu adven pertama ini, marilah kita menyegarkan, menguatkan dan memperbarui perjanjian kita kepada Tuhan. Dia adalah Allah yang menyelamatkan dan kita rindu menanti-nantikannya sepanjang hari (ay. 5b). Ini dilakukan dengan doa dan mohon pengampunan, serta tekad dalam perbuatan. Tidak perlu ritual baptis ulang dan lainnya. Utamanya, kita teguh dalam iman: “Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya” (ay. 10). Terpujilah Dia yang kita nantikan dan akan peringati kelahiran-Nya.

 

 Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

 Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 636 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8558719
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
70067
41991
70067
8223859
710004
883577
8558719

IP Anda: 162.158.163.132
2024-12-15 22:03

Login Form