Sunday, December 15, 2024

Kabar dari Bukit, Minggu 3 November 2024

Kabar dari Bukit

 

 MENGAPA HARUS ADA DARAH? (Ibr. 9:11-14)

 

 ”Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri” (Ibr. 9:12a)

 

 

 

Saat menonton film IRIS di Netflix yang ceritanya tentang organisasi kelompok penentang penyatuan Korea Utara dan Selatan, ada sebuah dialog yang menarik. Seorang ahli nuklir dari Korea Utara yang percaya Tuhan dan ingin mendapatkan suaka, menasihati agen dari Korea Selatan yang tidak percaya adanya Tuhan: “Anggap saja Tuhan itu ada. Sebab bila dia ada, maka engkau memperoleh kesempatan berkat yang melimpah, dan walaupun dia tidak ada, maka kamu tidak rugi apa-apa.”

 

 

 

Percaya Tuhan berarti  percaya kuasa-Nya. Bagi kita orang percaya, Allah itu hidup di dalam Roh Kudus, diam di hati, dan terus berinteraksi  sepanjang hidup.  Tetapi bagi yang tidak percaya atau perbuatannya jauh dari kehendak-Nya, maka Ia sebetulnya terus memanggil untuk kembali, ingin ada pertobatan, penebusan, pengampunan, dan menjadikan mereka sebagai anak-anak-Nya yang siap dipakai dan diberkati.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Ibr. 9:11-14. Nas ini berbicara tentang penebusan dosa. Dalam PL, penebusan dosa dilakukan oleh umat Israel dengan membawa hewan hidup sebagai pengganti, disembelih di Bait Allah, kemudian darahnya dipercik-percikkan ke empat penjuru oleh imam.

 

 

 

Konsep pengganti dengan hewan ini memiliki dua dasar: pertama, adanya hukum pembalasan yakni mata ganti mata, nyawa ganti nyawa (Im. 24:19-21; Ul. 19:21). Seseorang yang dijatuhi hukuman mati hanya dapat ditebus dengan penggantian nyawa, yang mestinya nyawanya sendiri tapi kemudian digantikan hewan hidup. Kedua, dalam Imamat 17:11 dituliskan, “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.”

 

 

 

Hal ini juga dituliskan dalam Ibrani 9:22: “Sebab hampir segala sesuatu disucikan oleh darah menurut hukum Taurat, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.” Namun pada ayat lain disebutkan bahwa tidak mungkin darah lembu jantan atau darah jomba jantan menghapuskan dosa (Ibr. 10:4; ay. 13). Kita tidak memerlukan lagi imam untuk melakukan prosesi pemercikan darah, sebab Yesus Kristus yang darah-Nya tercurah, kini sebagai Imam Besar dan Pengantara kita; membuat kita berani datang ke takhta Allah (Ibr. 4:16; ay. 12).

 

 

 

Oleh karena itu penting kita pahami, dosa-dosa kita yang upahnya maut (Rm. 6:23), hanya dapat ditebus dengan mengaku dan beriman bahwa Yesus Kristus yang darah-Nya tercurah di salib, adalah tebusan pengganti diri kita. Oleh kematian-Nya kita hidup. Oleh kebangkitan-Nya kita menang atas kematian tubuh di dunia ini, sebab kita pun akan dibangkitkan (1Kor. 15:52-57; ay. 11).

 

 

 

Mengakui Yesus mati tersalib pengganti diri dan tebusan atas dosa-dosa kita, menjadikan-Nya sebagai Juruselamat. “Dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (1Yoh. 1:7b). Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus" (Ibr. 10:10; ay. 14). Dengan mengaku Yesus adalah Juruselamat, maka Dia akan menyelamatkan kita dari kematian kekal. Alkitab juga dengan tegas mengatakan bahwa bila kita orang percaya murtad, maka kita sebenarnya kembali menyalibkan Yesus dan menghina-Nya (Ibr. 6:6). Alangkah jahatnya.

 

Selamat hari Minggu.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 259 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8565383
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3431
73300
76731
8223859
716668
883577
8565383

IP Anda: 172.70.188.11
2024-12-16 03:50

Login Form