Sunday, December 15, 2024

Khotbah (2) Minggu 8 September 2024

Khotbah (2) Minggu 8 September 2024 - Minggu XVI Setelah Pentakosta

 

 EFATA, TERBUKALAH (Mrk. 7:24-37)

 

 

 

Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata" (Mrk. 7:37).

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita hari Minggu ini masih kelanjutan minggu-minggu lalu, Mrk. 7:24-37, menceritakan Tuhan Yesus menyembuhkan dua orang sakit: mengusir roh jahat pada anak perempuan Yunani bangsa Siro-Fenisia, dan seorang lagi yang tuli dan gagap. Keduanya berhasil disembuhkan Yesus, hanya dengan ucapan, yang membuktikan Yesus adalah pemegang kuasa kehidupan dan sekaligus Tabib Agung kita, sumber segala kesembuhan dan pemulihan. Inilah pesan pertama nas minggu ini.

 

 

 

Pesan kedua, Tuhan Yesus datang untuk umat segala bangsa. Perempuan ibu anak itu adalah orang kedua non Yahudi yang berinteraksi dengan Yesus. Yesus melayaninya dengan perhatian dan kasih. Betul, Yesus saat pertama mengatakan, bahwa Ia mengutamakan bangsa Yahudi dahulu dengan berkata: "Biarlah anak-anak (baca: umat Yahudi) kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing" (ayat 7). Tetapi melalui kegigihan seorang ibu, meski diuji disebut tidak berhak karena ia bukan Yahudi, ibu itu terus memelas dengan rendah hati, berkiasan remeh-remeh (roti) pun diterima. Yesus pun mengabulkan permohonannya: anaknya yang kerasukan roh jahat, sembuh!! Jelas, hanya respon positif yang gigih dapat mengubah sesuatu lebih baik.

 

 

 

Maka pesan ketiga nas ini, bila ada pergumulan hidup, teruslah berdoa agar Tuhan turun bertindak. Terkadang kita diuji, bisa melalui diri orang lain ujiannya. Dan, selalulah bersikap positip. Iman yang kuat dan kerendahan hati meminta, membuat hati Yesus luluh, kasih-Nya tidak terbatas. Kegigihan membuat sesuatu terjadi. Ini pula yang terjadi pada orang bisu dan yang gagap, penyakitnya disembuhkan. Tuhan Yesus melakukannya dengan menengadah ke langit, meminta kepada Bapa: Efata (eppathah), terbukalah (ayat 34). Haleluya, orang itu pun bisa berkata-kata dengan lancar. Semua terjadi karena iman.

 

 

 

Pesan terakhir nas ini, kadang perbuatan kasih mukjizat dari Tuhan Yesus tidak perlu kita obral dikoarkan. Setelah penyembuhan yang tuli, Yesus meminta agar mereka jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Hal yang sama ketika Ia datang ke Tirus dan menyembuhkan orang yang kemasukan setan; Ia tidak mau orang lain mengetahuinya. Kadang, kita perlu bekerja dan berkarya dengan senyap. Diam itu emas. Tong kosong nyaring bunyinya. Itu juga yang sering saya amati di organisasi atau grup WA, biasanya justru yang banyak diam itu yang memberi banyak hatinya dan waktunya. Konkrit dalam berkarya bagi sesama. Itulah yang Yesus minta dari kita.

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 72 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8562163
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
211
73300
73511
8223859
713448
883577
8562163

IP Anda: 172.71.152.53
2024-12-16 01:02

Login Form