Sunday, December 15, 2024

Khotbah Minggu XIV Setelah Pentakosta – 25 Agustus 2024

Khotbah Minggu XIV Setelah Pentakosta – 25 Agustus 2024

 

 PENDERITAAN ORANG BENAR (Mzm. 34:16-23)

 

 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mzm. 34:19)

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah dari Mzm. 34:16-23. Ini lanjutan firman dua minggu lalu, berurutan, dengan judul perikop Dalam perlindungan Tuhan.  Pada bagian pertama (ay. 2-9) dijelaskan tentang tersedianya perlindungan total dari Tuhan bagi kita; bagian kedua (ayat 10-15) menjelaskan tentang cara menikmati hidup di dalam Tuhan sekaligus memperoleh umur yang panjang.

 

 

 

Pada nas bagian terakhir ini, kita diajarkan bahwa hidup orang benar tidak selalu mulus bahagia. Kadang harus melalui jalan berat yang menyesakkan. Tetapi janji Tuhan adalah, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya” (ayat 18). Pada ayat 16 dikatakan, “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”

 

 

 

Tentu kita bertanya di ayat 20, mengapa justru banyak kemalangan menimpa orang benar dan menyesakkan? Faktor pertama, itu bisa terjadi karena perbuatannya sendiri (Yak. 1:14-15). Akibat kurangnya pengetahuan, hikmat atau pengalaman, serta manusia yang punya natur kecendrungan berdosa (Mzm. 51:7). Ada godaan daging, dunia dan iblis, maka terjatuh, dan buahnya adalah penderitaan.

 

 

 

Kedua, orang benar hidup di dunia yang penuh dosa dan penderitaan. Rasa sakit dan derita mungkin tidak menimpa dirinya, tetapi kepada orang yang dikasihinya, atau melihat dunia yang semakin merosot menderita. Oleh karena itu, jiwanya tertekan melihat situasi yang terjadi, dan merasa sedih tidak dapat berbuat banyak untuk menolong.

 

 

 

Ketiga, karena panggilan Kristus, tatkala ia melakukan hal yang menyenangkan Tuhan tetapi dunia menentang, tidak menerimanya. Jalan Via Dolorosa harus ditempuh, sebagaimana Yesus yang tidak berdosa harus menderita, dan bahkan mati di kayu salib.

 

 

 

Keempat, Tuhan mempunyai rencana khusus bagi orang tersebut. Tujuannya baik, yakni untuk memurnikan iman dan meneguhkan hati. Dalam situasi ini penderitaan yang datang terasa tidak masuk akal, sebagaimana Ayub harus sakit berat, kehilangan anak dan harta benda. Tetapi Tuhan punya rencana yang indah, yakni ujian iman. Kitab Yakobus menuliskan, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun” (Yak. 1:2-4; Rm. 5:3-4).

 

 

 

Di dalam iman kita tahu, Allah beserta kita. Ada proses panjang yang kadang kita perlu jalani untuk menambahkan iman kita, yang dimulai dari kebajikan – pengetahuan – penguasaan diri – ketekunan – kesalehan – kasih akan saudara – dan kasih kepada semua orang. Alkitab berkata hanya dengan jalan itu kita “menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita” (2Pet. 1:8b).

 

Oleh karena itu, kita murid sejati Yesus, tetaplah bersyukur sebab akan dilindungi-Nya dan Ia membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya. Sebaliknya, kemalangan akan mematikan orang fasik (ayat 22-23). Tuhan baik dan Mahaadil.

Selamat beribadah dan selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 73 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8562159
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
207
73300
73507
8223859
713444
883577
8562159

IP Anda: 172.70.142.176
2024-12-16 01:01

Login Form