Sunday, December 15, 2024

Khotbah Minggu 18 Agustus 2024 - MInggu XIII Setelah Pentakosta

Khotbah Minggu XIII Setelah Pentakosta – 18 Agustus 2024

 

 HIDUP OLEH DIA (Yoh. 6:51-58)

 

 "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku" (Yoh. 6:56-57).

 

 

 

Firman Tuhan hari Minggu ini Yoh. 6:51-58 masih dalam rangkaian tema Yesus adalah Roti Hidup, tetapi dengan penekanan yang berbeda, termasuk perbedaan makanan jasmani manna yang diberikan Tuhan di padang gurun, dengan "makanan" rohani melalui kemanusiaan Yesus. Dalam nas ini Yesus menjelaskan lebih nyata: roti hidup yang dimaksud-Nya adalah daging-Nya (dan juga darah-Nya). Ini lebih gamblang dari kata tubuh yang dipakai Rasul Paulus dan Injil Sinoptik (band. Yoh. 1:14; Luk. 22:19). Oleh karena itu, respon pemimpin Yahudi yang mendengar pun semakin benci dan menentang-Nya (ayat 52).

 

Pesan pertama nas minggu ini, jika tidak makan daging-Nya (dan juga minum darah-Nya, manusia tidak mempunyai hidup di dalam dirinya (ayat 53). Arti hidup di sini adalah pengakuan Yesus sebagai sumber kehidupan. Hidup bukan dalam pengertian robotik, asal-asalan dan terlalu "nrimo", tetapi hidup yang penuh roh menyala-nyala. Allah memberi hidup, sekaligus sumber kekuatan dalam menjelajah kehidupan padang gurun yang kita disain sebagai tantangan untuk dimenangkan. Bukan hidup yang bagaimana nanti saja, kumaha engke, que sera-sera, tetapi hidup dengan visi misi yang jelas dan penuh optimisme serta sesuai kehendak Tuhan.

 

 

 

Kedua, melalui makan dan minum dalam sakramen Perjamuan Kudus, metafora bagi iman, janji kehidupan kekal menjadi pasti (ayat 54, 58). Sebagai pemberi hidup, Allah tentu akan meminta pertanggungjawaban tugas misi kita berada di dunia ini. Hidup di dunia ini tidak berhenti dan titik, tetapi tanda koma, untuk berlanjut dalam masa pasca kematian tubuh fana. Bagi yang percaya, taat, dan rindu untuk disegarkan melalui sakramen perjamuan roti dan anggur, akan dibangkitkan dan kehidupan kekal menanti dengan penuh gambaran yang sangat indah menyenangkan.

 

 

 

Ketiga, melalui sakramen makan daging dan darah-Nya, sebuah pengakuan hidup kita bukan lagi milik kita (ayat 56-57). Firman-Nya meneguhkan: "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal. 2:20). Makan (dan minum) adalah ekspresi percaya akan penebusan dosa-dosa kita melalui kematian Yesus, dan sekaligus peneguhan kehadiran dan penyertaan Tuhan Yesus dalam hidup kita. Sebuah tindakan iman, ekspresi kerinduan, tubuh dan darah Yesus meresap dalam tubuh dan hidup kita, dengan pengharapan roh kita dibarui dan dikuatkan oleh Roh-Nya.

 

 

 

Terakhir, hidup oleh Dia berarti mengisi hidup yang bermakna bagi Dia dan berkat bagi sesama. Makna kehidupan bukan lagi di pusat diri yang diukur oleh kepuasan jasmani, mewah dan enaknya makan minum serta benda duniawi, atau kemegahan dan rasa iba terhadap diri, tetapi pada kemampuan berbagi pada sesama sebagai bagian dari tugas memberitakan Dia (1Kor. 11:26). Dengan demikian, kita pun sah sebagai alat dan utusan yang meneguhkan Dia yang datang untuk dunia (ayat 51). Tetaplah berkarya.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdt. (Em.) Ramles Manampang Silalahi

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 45 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8561937
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
73285
41991
73285
8223859
713222
883577
8561937

IP Anda: 172.70.189.120
2024-12-15 23:54

Login Form