Sunday, December 15, 2024

Kabar dari Bukit Minggu 21 Juli 2024

Kabar dari Bukit

 

 DIPERSATUKAN DI DALAM KRISTUS (Ef. 2:11-22)

 

 "Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat" (Ef. 2:17)

 

 Kita melihat banyak aliran gereja, atau denominasi; sebagai kelompok di bawah satu organisasi, nama, struktur, dan ajaran tersendiri. Sayangnya denominasi seringnya membuat jarak, lantaran mengaku memiliki ajaran (termasuk liturgi) yang paling baik dan benar.

 

 

 

Sejarah manusia penuh dengan pertikaian antar kelompok. Bila kita membaca sejarah, itu tidak terlepas dari sikap merasa kelompoknya lebih hebat. Kisah kekejaman Adolf Hitler yang ingin ras Arya menguasai dunia, sebuah sejarah tragis. Dalam sejarah gereja juga demikian. Ada saat terdahulu, sebuah denominasi merasa dirinya paling benar dan kuat, kemudian melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan firman-Nya. Semoga tidak terulang lagi.

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini adalah Ef. 2:11-2, dengan judul perikop: Dipersatukan di Dalam Kristus. Nas ini dilatarbelakangi oleh adanya pandangan orang Yahudi terhadap orang Romawi yang tidak bersunat, kelompok inferior. Orang Yahudi menganggap dirinya umat perjanjian dan penuh pengharapan, “dekat” dengan Allah (ay. 12), dan yang bukan orang Yahudi adalah yang “jauh”. Ada perasaan sombong, unggul terhadap yang lain.

 

 

 

Namun nas firman ini menjelaskan sebagai pesan pertama, bahwa masalah lahiriah yakni keturunan dan kedagingan tidaklah penting di hadapan Allah (ay. 11). ".... dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat..., tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu (Kol. 3:11a; 1Kor. 7:19). Kini, semua telah diperbaharui dengan kedatangan Kristus. Tembok pemisah telah dirubuhkan dan perseteruan telah dihapuskan. Rasul Paulus sengaja mengambil istilah tembok pemisah, dinding pembagi antara umat non-Yahudi, umat Yahudi, para imam dan Imam Besar di Bait Suci. Melalui Kristus, tembok itu hilang, "untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu" (ay. 16).

 

 

 

Pesan kedua, Yesus Kristus membawa damai sejahtera. Damai tidak sebatas tidak adanya perseteruan dan pertentangan, tetapi ada rasa tenteram, kasih, kesatuan, tidak takut dan khawatir. Damai sejahtera (Yun: eirene; Ibr: shalom) dibawa Yesus sebagai alat pendamaian dengan Allah. Dan gereja sebagai Tubuh Kristus sebagai alat pendamaian dunia dan sesama, membuat yang jauh menjadi dekat (ay. 13-14).

 

 

 

Pesan ketiga, kita orang percaya diminta menjadi manusia baru, dengan mempertahankan perubahan sebagai prinsip hidup melalui akal budi (ay. 15; Rm. 12:2), siap terus dibentuk seturut kehendak Allah. Dengan kasih dan damai sejahtera, kita bebas dari kebencian, permusuhan, dibentuk "dalam satu Roh agar beroleh jalan masuk kepada Bapa" (ay. 18). Kasihlah yang dapat mempersatukan semua orang, dan agar kasih dapat bekerja maka harus mau menyangkal diri, memikul salib, dan berkorban meneladani Tuhan Yesus.

 

 

 

Mungkin kita belum melihat di dunia adanya kesatuan itu. Tidak perlu kecewa dan putus asa. Ada saat kelak, semua dipersatukan di sorga dalam gereja yang kudus dan am. Maka pesan terakhir firman-Nya hari ini, bagi yang setia dan mau terus dibentuk, kita akan menjadi "kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah... Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan... tempat kediaman Allah, di dalam Roh" (ay. 19-22). Indahnya pengharapan dan penantian.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 328 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8563530
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1578
73300
74878
8223859
714815
883577
8563530

IP Anda: 172.70.92.236
2024-12-16 02:36

Login Form