Sunday, December 15, 2024

Khotbah (1) Minggu IX Setelah Pentakosta – 21 Juli 2024

Khotbah (1) Minggu IX Setelah Pentakosta – 21 Juli 2024

 

 KASIH DAN MUKJIZAT (Mrk. 6:30-34)

 

 "Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka" (Mrk. 6:34).

 

 

 

Firman Tuhan hari Minggu ini diambil dari Mrk. 6:30-34, yang berkisah tentang Yesus memberi makan lima ribu orang, dan Mrk. 6:53-56 tentang Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret. Namun seringkali orang hanya melihat mukjizat-Nya semata dan tidak memperhatikan latar belakang yang menjadi pesan lebih penting bagi orang percaya. Apalagi, Yesus paling banyak melakukan mukjizat dibandingkan dengan nabi atau tokoh agama lainnya. Jelas, itu salah satu bukti Yesus adalah Tuhan.

 

 

 

Pada nas pertama diceritakan para murid melaporkan hasil kerja mereka. Kecapaian dan lapar, tetapi ternyata masih banyak orang yang datang untuk mendengar ajaran-Nya. Rencana rehat menyepi yang perlu, akhirnya batal. Tugas pelayanan tetap yang utama. Ituah pesan pertama firman minggu ini.

 

 

 

Kedua, para murid yang kecapaian merasa terusik dengan orang banyak itu, tetapi Yesus berbelas kasihan pada mereka. Murid kemudian berhitung, perlu mengeluarkan dana 200 dinar (1 dinar = upah kerja harian) untuk memberi makan 5.000 orang. Maka pesan kedua nas minggu ini, agar kita terus mengasah dan mengedepankan perasaan belas kasihan, empati, ikut merasa sepenanggungan terhadap pihak lain yang memerlukan. Meneladani Yesus yang penuh belas kasih menjadi panggilan kita.

 

 

 

Jika kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk memberi (dukungan), paling tidak, dengan memiliki rasa belas kasihan, Tuhan akan membukakan jalan untuk memampukan, sehingga kita dapat memberi dan bahkan berlebih seperti dua belas bakul roti dan ikan. Allah sumber segala berkat. Pudarnya hasrat ingin membantu, cuek, tidak peduli, membuat Allah juga tidak memakai hidup kita sebagai berkat bagi orang lain. Firman Tuhan mengatakan: "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan juga" (Mat. 5:7).

 

 

 

Pesan ketiga, penerimaan terhadap mukjizat tergantung iman dan bukan karena pengetahuan akan firman. Murid-murid Yesus yang baru kembali memberitakan pertobatan dan datangnya kerajaan Allah, belum melihat bahwa Yesus sanggup melakukan sesuatu pada persoalan yang ada. Mereka mudah menyerah, kalah sebelum bertanding. Padahal Yesus adalah solusi. Jadilah solution maker. Maka pesan ketiga nas minggu ini, jangan lari dan takut pada permasalahan yang kita hadapi. Ingat mukjizat Yesus dan ingat lagu: Bersama Yesus lakukan perkara besar, bersama Yesus tidak ada yang sukar....

 

 

 

Pesan keempat nas minggu ini (ayat 53-56) bahwa untuk menerima mukjizat, tetap usaha harus dilakukan. Kesembuhan yang terjadi dengan bertindak dalam bagian kita: .... berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada (ayat 55). Semangat berjumpa dengan Yesus tanpa peduli tantangan, akan memudahkan melihat mukjizat-Nya. Iman akan mukjizat Yesus sering bersifat sederhana: Dan semua orang yang menjamah (jumbai jubah-Nya) menjadi sembuh (ayat 56a). Mulailah dari sana dan kita akan melihat mukjizat itu nyata.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 396 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8563433
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1481
73300
74781
8223859
714718
883577
8563433

IP Anda: 172.70.147.161
2024-12-16 02:31

Login Form