Sunday, December 15, 2024

Khotbah (2) Minggu VIII Setelah Pentakosta – 14 Juli 2024

Khotbah (2) Minggu VIII Setelah Pentakosta – 14 Juli 2024

 

 IMAN, AMAN DAN IMUN (Mzm. 85:9-14)

 

 Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? (Mzm. 85:9)

 

 

 

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita adalah dari Mzm. 85:9-14. Judul perikopnya: Doa mohon Israel dipulihkan.  Mazmur ini ditulis oleh bani Korah, dibuka dengan ungkapan syukur sekaligus ratapan. Allah telah mengasihi umat Israel sejak awal, mengampuni dosa-dosa mereka, dan amarah Tuhan telah surut. Tetapi kini umat merasa dihukum kembali, murka Tuhan bangkit dan mereka menderita. Melalui pemazmur, umat ingin dipulihkan, diselamatkan, dan agar kehidupan kembali penuh sukacita (ayat 2-8).

 

 

 

Situasi ini sangat umum dan membenarkan, ketika kehidupan berjalan lancar dan baik, manusia cenderung melupakan Tuhan. Semua yang diperoleh, seolah buah kehebatan diri semata. Tetapi ketika manusia tidak berdaya, akal pikiran buntu, apalagi dirundung sakit, manusia merasakan perlunya pertolongan. Sering uang atau daya tidak menolong. Pemazur lain mengekspresikannya: “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?” (Mzm. 121:1).

 

 

 

Mau tak mau kita pun melihat diri kita tahun-tahun lalu, melihat bangsa kita, bahkan seisi dunia tentang pandemi Covid yang menimpa. Tidak utama lagi mencari penyebab munculnnya jenis virus ini, meski yang jelas pasti ada keteledoran sehingga tidak satu negara pun yang bebas dari bencana ini. Memang selalu lebih baik fokus pada penyelesaian, mencari jalan keluar dari bahaya yang lebih besar. Tadinya, semua berpikir vaksinasi adalah kuncinya, tetapi kenyataannya, yang sudah divaksin pun tetap terpapar, meski resiko kematian menjadi rendah.

 

 

 

Mazmur minggu ini mengajarkan beberapa hal bagi kita. Pertama, kita perlu membuka mata dan telinga untuk mengetahui maksud dan rencana Tuhan atas semua yang terjadi. Sabda-Nya: “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah...” (ayat 9a). Kedua, manusia perlu belajar kembali tentang tujuan keberadaannya di dunia ini. Rencana Tuhan adalah damai sejahtera (Yer. 29:11), tetapi manusia berulang berbuat kebodohan (ayat 9b), sehingga pandemi besar berupa virus kembali melanda.

 

 

 

Pengajaran ketiga, tetaplah berjalan dalam IMAN, bahwa “keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia” (ayat 10). Ratapan perlu diubah menjadi keyakinan iman, Tuhan Yesus baik dan berbelas kasih (ayat 8). Dengan iman kepada Yesus, ada ketenangan dan pengharapan. Tetapi, ada juga penekanannya yakni ketaatan, dan jika itu dilakukan, maka hasilnya sangat baik (ayat 11). Oleh karena itu, kita perlu taat mengikuti anjuran pemerintah dan para ahli, menjalankan prosedur kesehatan 3M dan 5M secara AMAN.

 

 

 

Tuhan berkehendak agar semua menjadi lebih baik lagi ke depan. Ayat terakhir nas ini berkata: “Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.” Pandemi ini mengajarkan kita, untuk berusaha hidup sehat. IMUN tubuh perlu baik, didapatkan dengan disiplin dalam asupan, pikiran positif, dan olah tubuh. Tetaplah melangkah dengan IMAN, AMAN, dan IMUN yang prima, dan semua akan dipulihkan-Nya.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 262 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8563821
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1869
73300
75169
8223859
715106
883577
8563821

IP Anda: 172.70.143.226
2024-12-16 02:55

Login Form