Sunday, December 15, 2024

Khotbah (2) Minggu I Pra Paskah – 18 Februari 2024

Khotbah (2) Minggu I Pra Paskah – 18 Februari 2024

 

 JALAN TUHAN (Mzm. 25:1-10)

 

 Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya (Mzm. 25:10)

 

 

 

 

Sorga dan kehidupan kekal adalah tujuan akhir perjalanan manusia, bagi yang percaya adanya Tuhan dan berkuasa penuh dalam hidupnya. Tidak hanya selamat, di surga kelak juga diberikan upah dan mahkota sesuai dengan kasih dan perbuatannya selama hidup.

 

 

 

Untuk mencapai itu, jalan dan petunjuk diberikan oleh tiap agama. Alkitab adalah jalan petunjuk bagi pengikut Yesus Kristus. Oleh karena itu, tiap orang percaya perlu mengetahui isinya, paling tidak secara umum dan dasar-dasarnya. Membaca secara utuh, terutama versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (Alkitab BIS) sangatlah disarankan. Sebab, itulah jalan Tuhan.

 

 

 

Firman Tuhan di Minggu I Pra Paskah adalah Mzm. 25:1-10. Judul perikopnya, Doa mohon ampun dan perlindungan. Mazmur ini ditulis Raja Daud. Ia merasa berdosa sejak muda dan memohon agar Tuhan melupakan semua pelanggarannya (ayat 7). Allah kita itu baik dan benar, serta penuh rahmat dan kasih setia sejak purbakala. Jika kita menunjukkan keseriusan dalam pertobatan, maka Ia akan mengampuni (ayat 6-8; 1Yoh. 1:9; Yes. 1:18-20). Itulah iman Kristiani.

 

 

 

Tetapi seperti Raja Daud, orang percaya harus terus belajar jalan Tuhan. Roh Kudus dimohonkan agar membimbing, memberitahukan, dan menunjukkan jalan itu (ayat 4, 8). Untuk itu perlu kerendahan hati, tetap patuh dan taat dalam perjanjian Alkitabiah, sehingga kita terus dicerahkan dan dibawa ke jalan dan hukum kebenaran (ayat 9).

 

 

 

JALAN TUHAN ITU KASIH (ayat 10). Kasih kepada Allah, dan kasih kepada sesama manusia. Itulah dua hukum utama orang Kristen (Mat. 22:36-40; Ul. 6:5; Im. 19:18). Intinya, tidak boleh membenci apalagi menyakiti sesama. Orang yang menyakiti hati dan fisik manusia yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya (1Yoh. 4:20). Ia pendusta. Oleh karena itu Solzhenitsyn berkata, kekerasan selalu terkait dengan kebohongan.

 

 

 

Jika ada agama yang mentolerir kekerasan dan menyakiti apalagi membunuh sesama, apapun alasannya, itu pasti tidak benar. "Kekerasan adalah pencarian paksa identitas," kata Mc. Luhan.  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat. 7:12a). Sederhana. Dan, Tuhanlah hakimnya, bukan manusia (Rm. 12:19; Ibr. 10:30).

 

 

 

Orang percaya diminta menghindari pertentangan. Tidak ada manfaatnya ribut. Perlu kesabaran menanti hingga tiba di ujung jalan Tuhan itu. Arahkan terus pikiran dan langkah hidup. Memang tidak mudah. Sama seperti menggambar garis lurus di atas kertas, lebih sulit daripada menggambar yang belok melengkung. Itulah kehidupan. Dalam penantian itu, kita tidak akan dipermalukan, apalagi kepada musuh-musuh atau yang tidak menyukai kita (ayat 2-3). Allah pembela bagi kita yang setia.

 

 

 

Firman Tuhan mengatakan, orang yang sabar menanti-nantikan Tuhan diberi upah mahkota. “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2Tim. 4:8; Why. 3:11). Angkatlah jiwamu kepada Tuhan. Percayalah, dan setia.

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 311 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8563995
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
2043
73300
75343
8223859
715280
883577
8563995

IP Anda: 162.158.189.27
2024-12-16 03:04

Login Form