Sunday, December 15, 2024

Khotbah (2) Tahun Baru 2024

KHOTBAH TAHUN BARU 2024

 

 RENCANA DAN SEMANGAT BARU (Mzm. 65:1-14)

 

 “Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus” (Mzm. 65:5)

 

 

 

 

 

Firman Tuhan di tahun baru dari Mzm. 65. Ada 14 ayat, dengan judul perikop: Nyanyian syukur karena berkat Allah. Ya, tentu segala puji syukur bagi Tuhan, kita dapat memasuki tahun yang baru ini. “Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa” (ay. 2-3a). Kita juga bersyukur melewati segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Dengan sikap menyesal yang kita bawa kepada-Nya untuk mohon pengampunan, telah dikabulkan seturut dengan janji perubahan dalam hidup kita. “Kepada-Mulah datang semua yang hidup karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya” (ay. 3b-4).

 

 

 

Selain mengucap syukur, tahun baru merupakan waktu untuk melakukan refleksi ulang atas semua yang terjadi, agar dalam menjalani kehidupan ke depan kita semakin lebih baik di hadapan Tuhan, gereja dan masyarakat, serta keluarga. Kita tidak perlu melihat cermin secara terlalu narsistik, tetapi lihat kelebihan dan kekurangan, untuk membuat perencanaan hidup yang lebih baik seturut dengan kehendak Allah. Jadi tidak perlu ditangisi, hanya lihat dengan iman dan pelajarilah. Bagian  karena ulah kesalahan kita sendiri, maka Tuhan ingin kita berubah sebab Dia mengizinkan hal itu terjadi.

 

 

 

Memang ada tiga sikap manusia dalam melihat masa depan, yakni yang membiarkan hal itu terjadi, yang membuat hal itu terjadi, dan yang tidak peduli apa yang akan terjadi (Those who allow it to occur, those who make it occur, and those who don’t know what will occur). Oleh karena itu, melihat ke depan dan jauh sangatlah penting. Bukan karena kita merasa seperti Tuhan, tetapi kita tahu Tuhan juga mengajarkan untuk berencana dalam melakukan sesuatu (Luk. 14:28).

 

 

 

Semakin sering kita melakukan perencanaan, maka semakin bagus dalam menjalani hal yang baru dalam kehidupan, Ini sama seperti kapten kapal, yang terus melihat horizon laut dan langit, semua gejala alam, sehingga kapal yang dipimpinnya selamat tiba di tujuan. Alkitab juga berkata, agar kita pintar membaca tanda-tanda (Mat. 16:1-4). Dari survei yang dilakukan, para manajer dan pemimpin Singapore yang paling peduli dengan perencanaan, dan orang Soviet yang tidak terlalu peduli dengan hal itu.

 

 

 

Betul, sumber berkat adalah Allah dan bukan manusia. Allah berkuasa atas alam semesta (ayat 7-11). Tetapi kita manusia diminta untuk menjadi rekan sekerja atau mitra Allah dalam menjalani kehidupan ini. Kita berbahagia telah dipilih Allah, diselamatkan, dan diberkati (ay. 5, 7). Namun, jangan melupakan bahwa Allah juga memakai manusia sebagai saluran berkat dan kebahagiaan yang kita alami dan terima. Jangan lupa berterima kasih kepada mereka. Kadang, sebuah kiriman teks WA/SMS sudah cukup membahagiakan bagi yang menerima. Bawalah dalam doa, agar Tuhan tetap memberkati dan memakai hidup mereka sebagai saluran berkat.

 

 

 

Hal yang tidak kurang penting lainnya, kita harus selesaikan dahulu semua beban permasalahan di tahun yang lalu. Selain kita berdosa kepada Allah, kita mungkin juga ada bermasalah dengan manusia. Untuk itu selesaikan, dan usahakan ada komunikasi. Belajar dari pengalaman dan berjanji tidak mengulangi kesalahan. Rendahkan diri, dan tidak perlu merasa kita yang paling benar. Biar Tuhan yang menjadi hakim, tapi pikiran dan perasaan kita harus bebas dari semua hal itu. Jangan membawa beban masa lalu ke masa depan. Demikian juga halnya dengan hutang. Atau ada janji perkataan yang belum bisa ditepati. Semua hadapi, dan selesaikan dengan elegan. Jangan lari dari tanggung jawab, sebab itu akan tetap menghantui kita dalam menapak hari-hari yang Tuhan sediakan di depan; mestinya semua indah.

 

 

 

Tentu kita memiliki pengharapan atau doa-doa yang masih kita inginkan dari Tuhan. Tetapi jangan hanya membuat doa seperti daftar keinginan. Buatlah janji kepada Tuhan bahwa kita siap menjadi mitra dan rekan sekerja Allah, dalam memuliakan dan memperluas kerajaan-Nya. Kita berikan waktu, tenaga, pikiran, hati, tubuh yang kudus, dan juga materi yang secara terbaik mampu kita berikan. “Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai; padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi” (ay. 12b-14). Itulah dasar dan tujuan kita dalam mempersiapkan diri untuk menapaki tahun yang baru dan berharap dengan penuh kelimpahan.

 

Selamat tahun baru 2024 untuk kita semua.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 16 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8562422
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
470
73300
73770
8223859
713707
883577
8562422

IP Anda: 108.162.227.65
2024-12-16 01:30

Login Form